Pada saat mendekati Pemilu 2019 bulan April kemarin dunia maya kita dihebohkan dengan kemunculan film Sexy Killers yang di rilis 13 April 2019 di Channel Youtube Watchdoc Image dan telah ditonton 23 juta kali ( 13 juni 2019 ) dalam film tersebut diuraikan berbagai macam intrik bisnis yang melibatkan orang – orang yang mungkin terlibat dalam pemilu 2019 tersebut, bagaimana perputaran bisnis yang dikelola itu bisa saja membiayai proses politik mereka yang coba disampaikan dalam film tersebut.
Kemudian bagaimana Eropa pada abad pertengahan waktu mengalami kekalahan dari Utsmaniah Turki sehingga membuat mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan akses untuk memperoleh sumber rempah – rempah yang berasal dari timur, maka lahirlah jaman penjelajahan dan penemuan belahan bumi lainnya disertai dengan penjajahan. “Jatuhnya Kekaisaran Romawi Timur ke tangan Turki yang dipimpin oleh Mehmed II Sang Penakluk pada tanggal 29 Mei 1453 (Kalender Julian), merupakan peristiwa penting yang merupakan salah satu penanda berakhirnya Abad Pertengahan. Pergantian kekuasaan dari Kekaisaran Romawi Timur kepada Kesultanan Utsmaniyah ini menyebabkan jalur perdagangan antara Eropa dan Asia Barat di Laut Tengah terputus. Persediaan rempah-rempah untuk dunia Kristen yang dulunya bisa didapatkan di Konstantinopel tidak tersedia lagi karena konflik antar agama Kristen dan Islam. Para pedagang terpaksa mencari jalur lain ke sumber rempah-rempah dan hal tersebut membawa bangsa Eropa ke India dan kepulauan Nusantara” (Wikipedia).
Atau masih ingatkah kita ketika Amerika Serikat pada tahun 2003 menyerang Irak dengan dalih utama memiliki senjata pemusnah masal sehingga perlu dilucuti dan digulingkannya presiden Saddam Hussein, yang dikemudian hari terkuak bahwa invasi yang dilakukan bermodus penguasaan sumber daya minyak yang dimiliki oleh Irak, akibat perang tersebut Irak masih terjerumus pada masalah sektarian dan perang saudara dimana kelompok – kelompok yang ikut membantu pasukan Amerika Serikat pada perang tersebut membentuk aliansi memisahkan diri dari Irak sampai dengan saat ini. Sementara Amerika Serikat sendiri menikmati hak pengelolaan sumber daya minyak melalui perusahaan – perusahaan besar Amerika Serikat.
Pada dasarnya sebagai salah satu faktor produksi sumber daya alam memiliki peranan penting dalam proses produksi, sebagai faktor produksi yang paling utama dimana ketiga faktor produksi yang lain tak dapat perjalan apabila faktor produksi sumber daya alam ini tidak ada, dalam kedudukan paling utama inilah faktor produksi sumber daya alam menjadi incaran semua orang dimuka bumi ini baik itu dalam skala kecil maupun dalam skala yang besar, sebagai incaran segala macam cara dilakukan untuk mendapatkannya, lazimnya sumber daya alam dimiliki dengan cara kepemilikan baik itu perorangan maupun badan hukum, tergantung dari kemampuan salah faktor produksi lainnya yaitu modal.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan keinginan untuk mendapatkan sumber daya alam ini semakin meningkat dimana perlombaan kepimilikannya dilakukan oleh para pemegang modal perorangan maupun korporasi besar terutama untuk sumber daya alam yang paling menentukan dalam kehidupan seperti minyak bumi, uranium, emas, logam, dan sumber daya alam hayati lainnya.
Semakin berlombanya dalam kepemilikan sumber daya alam oleh para pemegang modal maka semakin membuat cara berpikir untuk mendapatkannya dilakukan dengan cara – cara yang tak lazim, dimana mereka memakai kekuasaan ( politik ) untuk mendapatkan sumber daya alam tersebut, hal ini dikarenakan kekuasaan/politik adalah penentu kebijakan dan strategis lainnya dalam sebuah wilayah negara, provinsi maupun kabupaten dan kota.
Sehingga semakin banyak para pemilik modal berlomba – lomba untuk terjun dalam proses politik baik itu sebagai calon kepala daerah, mentri, anggota DPR RI maupun calon presiden atau minimal berada pada lingkaran kekuasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar